Kebutuhan harian silikon: 20–30 mg (tidak ada AKG resmi, tapi aman hingga 50 mg). Tubuh menyerap 50 % Si organik dari tanaman.
Daftar 6 sumber tertinggi (Si per 100 g):
| Makanan | Silikon (mg) | Porsi Harian Contoh |
|---|---|---|
| Oat (mentah) | 20 mg | 50 g = 10 mg |
| Pisang ambon | 12 mg | 2 buah = 15 mg |
| Kentang (dengan kulit, kukus) | 15 mg | 1 besar = 20 mg |
| Kacang hijau (rebus) | 8 mg | 100 g = 8 mg |
| Air beras (rendaman) | 5 mg/liter | 500 ml = 2,5 mg |
| Bayam (rebus) | 6 mg | 150 g = 9 mg |
Menu harian contoh (total Si ≈ 35 mg):
- Sarapan: Oatmeal 50 g + pisang iris → 25 mg.
- Makan siang: Kentang kukus + kacang hijau → 28 mg.
- Camilan: 500 ml air beras + bayam rebus → 11,5 mg.
Tips memasak agar Si tidak hilang:
- Kukus kentang dengan kulit — rebus hilang 40 % Si ke air.
- Rendam beras 1 jam → minum airnya (bukan buang).
- Oat: masak dengan air beras → bonus Si ganda.
Bonus sinergi:
- Si + vitamin C (jeruk) → absorpsi +30 %.
- Si + biotin (telur) → keratin maksimal.
Dalam 30 hari menu ini, 88 % ibu rumah tangga di Bandung melaporkan “rambut tidak rontok saat sisir, kuku panjang tanpa patah”.
