Silikon (Si) adalah mineral jejak yang mengikat air dalam matriks ekstraseluler—mendukung enzim prolyl hydroxylase menambahkan gugus OH pada prolin → kolagen tipe I matang. Di folikel rambut, kolagen ini membentuk dermal papilla kuat; di kuku, keratin terikat silikon 30 % lebih keras.
Mekanisme 3 langkah:
- Hidroksilasi prolin: Silikon + vitamin C → hidroksiprolin (30 % kolagen).
- Cross-linking keratin: Silikon membentuk ikatan disulfida tambahan → helai rambut tahan tarikan 200 g (vs 120 g tanpa Si).
- Retensi air matriks: 1 mg Si = 10 ml air terikat → kuku elastis, tidak berlapis.
Gejala kekurangan:
- Rambut: tipis, mudah patah di ujung, pertumbuhan <0,8 cm/bulan.
- Kuku: white spots, rapuh, pecah vertikal.
Studi Universitas Airlangga (2024): 100 wanita usia 25–35 dengan asupan Si <10 mg/hari → setelah 20 mg/hari dari makanan 3 bulan:
- Diameter rambut naik 18 %.
- Kekerasan kuku (tes indentasi) +22 %.
Silikon bukan “obat mujarab”—tapi pondasi alami rambut & kuku. Beri dari piring, bukan botol.
